UMUR (Kisah Elang & Lebah)

Pada
suatu pagi yang cerah, di antara rindangnya pepohonan, tampak seekor
burung elang sedang bermalas-malasan. Is beristirahat di dalam sebuah
pohon yang berdaun cukup lebat. Selama beberapa hari, burung elang
berulang kali hinggap di dalam pohon yang sama. Sebab, ia merasa
tertarik mengamati kegiatan segerombolan lebah yang terlihat sibuk
bekerja bersama-sama, membuat sarang yang berjuntai di dahan sebatang
pohon.
Si elang tampak memperhatikan seekor lebah yang sebentar
terbang hinggap di antara bunga-bunga hutan yang mekar, menghisap sari
madunya, dan terbang kembali ke dalam memberikan sari madu ke sarangnya.
Begitu seterusnya. Burung elang yang terus memperhatikan kelakuan lebah
menjadi penasaran. Ia pun dengan tidak sabar menegur seekor lebah yang
sedang terbang di dekatnya, "hai lebah kecil, kamu sibuk terbang dari
satu bunga ke tempat sarangmu, memangnya apa yang sedang kamu kerjakan?"
Lebah pun menjawab, "aku dan kawan-kawan sedang membuat sarang"
Untuk apa kalian repot membuat sarang sebesar itu? Umur lebah kan
sangat pendek. Sudahlah tidak perlu susah-susah bekerja, santai-santai
saja dan nikmati kehidupanmu yang singkat itu," ujar burung elang
mencoba menasehati si lebah.
Mendengar nasihat itu, si lebah
justru menjawab, "umurku memang tak sepanjang umurmu burung elang. Tapi,
justru karena pendeknya waktu yang aku punya, aku tidak boleh
menyia-nyiakannya. Aku harus bekerja giat dan rajin agar sarang kami
bisa selesai sesingkat umur kami."
"Tapi untuk apa sarangmu
harus diselesaikan cepat-cepat? Toh, kamu nanti segera mati, dan kalau
mati, kamu pun tidak bisa menikmati sarang yang telah kamu buat dengan
susah payah." Tanya elang yang belum puas dengan jawaban si lebah.
"He he he, tuan elang yang gagah dan berumur panjang, kasihan sekali
cara berpikirmu. Justru umur kami yang sangat singkat inilah harus kami
hargai dengan sungguh-sungguh. Kami memang makhluk kecil dan berumur
pendek. Tetapi kami bahagia karena bisa berarti bagi makhluk lain, yaitu
dengan memberi semua hasil kerja keras yang telah kami lakukan seumur
hidup kami. Itulah arti keberadaan kami," ucap lebah kecil sambil
terbang berlalu, tak mau menyia-nyiakan waktunya berbincang dengan
elang...
Mendengar jawaban dan penjelasan lebah kecil, si
burung elang terdiam tidak mampu berkata-kata lagi dengan kesombongan
yang di banggakannya.
Ternyata di balik penampilan makhluk
yang kecil dan berumur pendek, kehidupan lebah itu pun memiliki arti
tersendiri. Mereka bisa memanfaatkan waktu semaksimal mungkin untuk
berbuat yang terbaik di masa hidupnya.
Sahabat2 yang baik,
tahukah kita betapa kecilnya titik madu dan tepung sari yang dihasilkan
oleh seekor lebah dengan sebegitu payahnya hinggap dari bunga satu ke
bunga yang lain ? namun karena kerjasama yang baik sekelompok lebah itu
serta kerja keras tanpa kenal lelah maka terbangunlah sarang yang
berisikan madu dengan jumlah yang cukup banyak, lalu untuk apa dan siapa
titik-titik madu dan sarang yang dihasilkannya itu ? apakah untuk
dirinya sendiri ? ternyata hanya sedikit untuk dirinya dan keturunannya,
bahkan yang paling banyak menikmati hasil kerja lebah tersebut adalah
makhluk lain yang bukan golongan lebah, makhluk lain itu tidak lain
adalah kita !!!
Saudara-saudariku tercinta yang baik, tidakkah kita sangat mampu meniru cara kerja lebah ?
JANGAN pernah malu dan meremehkan hal yang sedikit atau yang tersisa
yang ada ditangan kita, jika yang sedikit yang tersisa ditangan kita itu
kita sinergikan maka rencana, program atau proyek sekecil apapun atau
sebesar apapun akan mampu kita realisasikan dan akan menjadi Lahan Amal
Sholeh yang akan dinikmati dan diambil manfaatnya oleh banyak orang,
terus & terus, maka sisa umur kita ini akan menjadi lebih berarti.
Yuuk kita coba...
Wallahu a'lam. Baraka Allah fiikum.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar